KONFIRMASI HASIL PEMERIKSAAN BTA, LED DAN RNL TERHADAP TCM PADA PASIEN TERDUGA TUBERKULOSIS DI RSUD KABUPATEN LOMBOK UTARA

Latar Belakang : TB adalah penyakit menular kronis disebabkan oleh bakteri MTB. Kasus TB yang tinggi berkaitan dengan penemuan kasus dan diagnosis yang lemah. Pemeriksaan TCM merupakan pemeriksaan utama untuk diagnosis TB. Akan tetapi distribusi alat TCM tidak tersebar secara merata pada setiap fasyankes. Diperlukan pemeriksaan lain yang dapat memprediksi hasil pemeriksaan TCM. Pemeriksaan BTA, LED, dan RNL diduga dapat digunakan untuk memperkirakan hasil TCM dan tersedia pada setiap fasyankes.
Tujuan Penelitian : Mengonfirmasi hasil pemeriksaan BTA, LED dan RNL terhadap TCM pada pasien terduga tuberkulosis di RSUD Kabupaten Lombok Utara.
Metode Penelitian : Observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Menggunakan data primer dan dianalisa secara statistik dengan uji Spearman rank.
Hasil Penelitian : Jumlah sampel sebanyak 101 pasien terduga TB. Didapatkan 81 orang (95.29%) TCM MTB not detected, 3 orang (2.97%) MTB detected very low, 8 orang (7.92%) MTB detected low, 4 orang (3.96%) MTB detected medium, dan 5 orang (4.95%) MTB detected high. Hasil BTA menunjukkan 85 orang (84.16%) BTA negatif, 4 orang (3.96%) BTA 1(+), 6 orang (5.94%) BTA 2(+), dan 6 orang (5.94%) BTA 3(+). Hasil LED menunjukkan 51 (50.50%) dengan LED normal, 16 orang (15.84%) meningkat 2 kali ULN, 16 orang (15.84%) meningkat 3 kali ULN, 6 orang (5.94%) meningkat 4 kali ULN, 5 orang (4.95%) meningkat 5 kali ULN, 4 orang (3.96%) meningkat 6 kali ULN, dan 3 orang (2.97%) meningkat 7 kali ULN. Hasil RNL menunjukkan 1 orang (0.99%) dengan RNL rendah, 52 orang (51.49%) RNL normal dan 48 orang (47.52%) LNR tinggi. Korelasi hasil pemeriksaan TCM dengan BTA (p 0.000<0.05), LED (p 0.000<0.05) dan RNL (p 0.000<0.05).
Kesimpulan : Terdapat korelasi antara hasil BTA, LED dan RNL dengan TCM sehingga hasil pemeriksaan BTA, LED dan RNL dapat mengonfirmasi hasil TCM pada pasien terduga TB.